Rakyat Merdeka — Seorang wanita dipecat hanya setengah jam setelah diterima bekerja karena bos barunya baru mengetahui wanita itu bertato dari kepala sampai kaki.
Wanita bernama Claire Shepherd dari Swansea, Inggris, tersebut awalnya bercerita bahwa dia mengikuti proses wawancara pekerjaan dengan perusahaan Dee Set melalui sambungan telepon.
Dia diterima bekerja dan ditawari sebuah posisi dalam wawancara tersebut sebagaimana dilansir dari Daily Star, pada Rabu (10/2/2021).
Namun, beberapa saat kemudian, Shepherd menerima e-mail pemecatannya. E-mail tersebut berisi peraturan perusahaan yang menyebut bahwa seluruh tato harus ditutupi.
“Untuk memeriksa ulang apakah baik-baik saja, saya menelepon (manajer) dan kemudian dia mencabut tawaran pekerjaan saya di sana,” ujar Shepherd.
“Manajer kemudian mengatakan bahwa mereka tidak dapat mempekerjakan saya. Saya telah mendapatkan pekerjaan itu selama sekitar setengah jam,” imbuhnya.
Setelah itu, Shepherd mengaku membagikan pengalamannya melalui Facebook dan menjadi viral. Banyak pihak yang menyayangkan apa yang dialami oleh Shepherd.
“Setelah beberapa hari, mereka menawari saya pekerjaan itu kembali, tetapi saya tidak menerimanya,” lanjut Shepherd.
Sebelumnya, dia bekerja di B&M pada 2014. Di sana, Shepherd tampil dengan tato di bagian tubuhnya yang dapat dilihat oleh atasan dan pelanggannya.
Kendati demikian, atasan Shepherd di sana mengerti dan itu bukanlah sebuah masalah baginya sebagaimana dilansir dari Daily Record. Dia terus bekerja di sana sebagai asisten manajer dan pada 2015 dia mencoba melamar di perusahaan yang berbeda.
Shepherd berujar, kebijakan perusahaan seperti itu sudah ketinggalan zaman dan tidak adil mengingat toko memiliki ribuan pelanggan yang bertato.
Tetapi dia tidak merasa bahwa kebijakan perusahaan yang melarang karyawannya menunjukkan tatonya bukanlah sebuah diskriminasi.
Sebab, Shepherd sadar bahwa itu adalah konsekuensi dari pilihannya untuk menutupi tubuhnya dengan tato. Shepherd menceritakan bagaimana dia menghadapi stereotip dan bagaimana orang tuanya membenci tatonya.
Orang tua Shepherd menggelengkan kepala ketika dia pulang dengan tato yang baru.
“Bagi saya, itu adalah bentuk seni dan ekspresi diri. Tapi sayangnya tidak semua orang melihatnya seperti itu,” tambah Shepherd.
Dia mengatakan, jika ditotal, uang yang dihabiskan untuk membuat tato di sekujur tubuhnya telah mencapai sekitar 3.000 poundsterling Inggris (Rp 58 juta).